
Pada umumnya disleksia merupakan gangguan kesehatan yang terdiagnosa dari turunan gen. Disleksia lebih dominan ditemukan pada anak-anak yang sedang mendalami pemahaman tulisan abjad dan angka. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, disleksia juga dapat menerpa orang dewasa. Gejala disleksia pada orang dewasa, kemungkinan besar disebabkan saat usia dini yang belum terdiagnosis. Oleh sebab itu gangguan disleksia bagi orang dewasa, sangat berdampak terhadap karir yang sedang dijalani. Bagi pekerja yang kemungkinan terpapar disleksia, bisa mengalami gejala umum seperti :
Emosi Yang Tidak Stabil
Sangat mudah terbawa kondisi lingkungan disekitar, menjadi sikap yang pasti bagi pengidap disleksia. Dalam artian sering mengalami stress dan frustasi dalam kondisi kewalahan dalam kinerja.
Kesulitan Mengingat Nama Orang Tapi Hafal Wajah
Fenomena yang pernah terjadi ini, selalu berkaitan dengan kinerja otak. Bagi pengidap disleksia lebih dominan untuk memahami visual dalam artian wajah, dibandingkan dengan nama yang terdiri dari jajaran huruf. Sebab dalam waktu menerima informasi melalui kata ataupun nama, orang disleksia harus mengulanginya untuk mengingat.
Beraksi Berlebihan Saat Mengalami Kesalahan
Hal ini membawa kondisi stress sehingga menimbulkan rasa tidak percaya diri. Dikarena kualitas hasil kerja yang diutamakan, tanpa merealisasikan sisi kejelihan dan ketelitian.
Lebih Mudah Belajar Secara Langsung
Observasi secara langsung menjadi pilihan utama bagi pengidap disleksia, dengan mengesampingkan teori ataupun metode. Pastinya mencari sumber informasi dari visual untuk menjadi arahan dalam belajar.
Jika seorang selalu mengalami satu diantara gejala tersebut, maka dapat menimbulkan tingkat disleksia yang parah, ketika terus berlarut membiarkannya. Ada banyak cara menanggulangi ataupun mengatasi disleksia bagi orang dewasa, diantaranya melatih mengatur waktu kerja secara ideal, terapi okupasi untuk melatih kemampuan mengingat, tidak memforsir tenaga dengan melebihi batas kemampuan saat bekerja.