Komunitas Hammock terbentuk dari kesamaan visi misi yang secara kebetulan bertemu dalam diskusi ringan para pecinta alam melalui jejaring sosial. Pertengahan bulan Mei 2015 baru lah terangkum menjadi Hammockers Regional Jatim, ditandai dengan sebuah acara di Taman Dayu pada November 2015.
Pada dasarnya para pecinta alam ini kurang menyukai hal keformalan dalam membuat sebuah pengurus tertulis, sehingga komunitas ini lahir dan aktif begitu saja tanpa format kepengurusan. Informasi bisa terjalin secara rutin dan lancar melalui sosial media yang kemudian lebih intens melalui grup kecil di sebuah platform aplikasi yang terbagi pada tiap wilayah di daerah dan provinsinya masing-masing. Jumlah Anggota berdasarkan group facebook Hammockers Regional Jatim adalah sekitar 350 orang. Mereka yang tergabung cukup kompleks, mulai dari pecinta alam, backpacker, pecinta ultralight, runner, anak motor, fotografer, dan juga keluarga-keluarga kecil yang sering travelling.
Keunikan dari komunitas ini adalah dengan menggunakan peralatan Hammock, mereka bisa bermalam di mana saja selagi ada pohon, tiang dan tebing yang kuat untuk dipasangkan Hammock. Aktifitas seru yang dilakukan komunitas ini adalah berpetualang bersama di tiap hari Minggu yang biasanya berlokasi di bundaran Waru atau pun berbagai lokasi yang memiliki banyak pohon.