
Prambanan Jazz Online dibuka dengan penampilan Langit Sore, Duo band yang beranggotakan Arman Harjo dan Kakung Triatmodjo ini membuka perhelatan yang menjadi pra Prambanan Jazz Festival 2020 dengan lagu Jogja dan Kenangan.
Selain lagu pembuka, ada lima lagu lain yang dibawakan band asal Yogyakarta ini, yakni, Muda dan Jatuh Cinta, Terpisah Jarak dan Waktu, Aku Cemburu, Senja, dan Rumit. Sekalipun tanpa penonton dan hanya
bisa diakses secara online melalui saluran iKonser UseeTv (channel 459 SD| 949 HD), Aplikasi iKonser, dan USeeTV GO, juga privilege untuk pemegang tiket Prambananan Jazz Festival 2020, Prambanan Jazz
Online bisa diakses secara free melalui live stream Usee TV. Prambanan Jazz Online menghadirkan suasana konser yang sesungguhnya.
Arman Harjo dan Kakung Triatmodjo menyapa penonton di rumah selayaknya live concert. Mereka membayangkan penonton tetap berada di depan mereka. Sapaan itu meluncur sebelum mereka menyanyikan lagu ketiga yang judulnya sesuai dengan kondisi saat ini, Terpisah Jarak dan Waktu.
“Tetap semangat dan mari ikut menyanyi bersama kami dari rumah,” ujar Arman dan Kakung. Langit Sore tidak menampik terimbas dampak pandemi Covid-19. Hampir seluruh pekerjaan dibatalkan dan ditunda sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Meskipun demikian, mereka berusaha untuk terus bergerak dengan membuat konten.
Menjadi salah satu pengisi acara Prambanan Jazz Online membuat Langit Sore antusias. Di satu sisi sudah lama mereka tidak tampil di depan umum karena pandemi Covid-19.

Frau alias Lani, musisi jazz asal Yogyakarta, juga membawakan enam lagu dalam Prambanan Jazz Online. Ia membuka penampilannya dengan I’m A Sir. Lima lagu lainnya adalah Intesity, Intimately, Mesin Penenun Hujan, Negentropy 5 In E Major, Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa, dan ditutup dengan lagu berjudul Arah.
Rio Febrian menjadi artis penutup Prambanan Jazz Online. Sederet hits dinyanyikannya dalam konser musik virtual ini, Tiada Kata Berpisah, Jenuh, Hanya Hatiku yang Mampu, Ku Ada di Sini, Bukan Untukku, Aku Bertahan, dan Nada Kasih.
Meskipun Prambanan Jazz Festival 2020 akan digelar dengan protokol kesehatan yang ketat, ia meyakini
antusiasme penonton tidak berkurang. Energi perhelatan tahunan ini tak pernah surut sebab semua
orang juga sudah merindukan Prambanan Jazz Festival.
Prambanan Jazz Online merupakan rangkaian perhelatan Prambanan Jazz Festival 2020 yang
penyelenggaraannya diundur karena pandemi Covid-19. Prambanan Jazz Festival 2020 yang seharusnya
digelar pada 3 sampai 5 Juli 2020 dijadwalkan ulang pada 30 Oktober sampai 1 November 2020.
Untuk mengobati kerinduan penikmat konser musik, Prambanan Jazz Online diadakan. Konser musik
virtual pertama dengan latar belakangan cagar budaya Candi Prambanan ini berhasil menarik
antusiasme penggemar jazz. Prambanan Jazz Online yang berlangsung sekitar 120 menit ini diikuti oleh
kurang lebih dari 20.000 penonton dari rumah.
Founder Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi, menuturkan setelah sukses digelar selama lima kali, Prambanan Jazz Festival menghadapi tantangan pada tahun keenam. Pandemi Covid-19
mengharuskan orang beradaptasi dengan diri dan lingkungan, termasuk penggunaan masker dan menjaga jarak.
“Prambanan Jazz Online ini sebagai salah satu jawaban dari tantangan itu dengan mengemas konser secara online dan kami juga mengadakan donasi kemanusiaan untuk pekerja event dan seni terdampak pandemi Covid-19,” ujar Anas.
Menurut Anas, berjarak bukan berarti jauh tetapi memberi ruang untuk mempersiapkan diri kembali. Ia berjanji melakukan perbaikan untuk menyuguhkan konser yang tidak hanya menghibur tetapi juga membekas di hati penikmat musik jazz.
Bukan tanpa alasan pula Prambanan Jazz Online mengundang tiga artis untuk tampil. Langit Sore, Frau, dan Rio Febrian dipilih karena mereka berdomisili di Yogyakarta sehingga lebih mudah dalam berkoordinasi di tengan kondisi saat ini.
Co Founder Prambanan Jazz Festival, Bakkar Wibowo, menegaskan Prambanan Jazz Festival tahun ini tetap digelar walaupun dijadwalkan ulang. Dalam penyelenggaraannya mendatang, Prambanan Jazz
Festival juga tetap mengikuti aturan protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Direktur Utama PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko, Edy Setijono, mengatakan bersama dengan Rajawali Indonesia menyelenggarakan konser jazz secara virtual ini.
“Kita semua berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu supaya kita bisa menyaksikan kemegahan Prambanan Jazz Festival berikutnya secara langsung,” ucapnya.
Deputi Bidang Produk dan Penyelenggaraan Kegiatan (Events) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ir. Rizki Handayani Mustafa, MBTM menyambut baik Prambanan Jazz Online. Pelaku industri kreatif harus tetap berkarya tanpa batas sekalipun industri pariwisata dan industri terimbas pandemi Covid-19. Salah satunya, memadukan kreativitas dan teknologi.
“Konser musik virtual pertama di Indonesia yang dilaksanakan secara langsung dari situs cagar budaya, ini sebagai cara membangkitkan audiens bahwa konser bisa dilakukan di rumah masing-masing. Ini memberi kesempatan kepada pelaku event untuk dapat berkerja kembali,” tuturnya.